ARTIKEL PENGARUH PENDERITAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA


Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia


  Manusia yang mengalami Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam- macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin mengakhiri hidupnya. Sikap ini sering diungkapkan dalam peribahasa “ sesal kemudian tak berguna” dan “nasi sudah menjadi bubur”.  Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup dan lain-lain.

  Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu merupakan bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya sikap anti kawin paksa, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat bagi seseorang tergantung bagaimana seseorang itu menyikapi penderitaanya bila ia pesimis maka yang didapat hanya kegelapan dalam hidupnya dan kesengsaraan sedangkan dengan optimis seseorang mendapat hikmah dari suatu penderitaan.

"Allah berfirman dalam surat Ar-Ra'd ayat 11."

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ

مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا

  لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.  Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

    Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari Tuhan YME. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai mengalami putus asa dan terkadang memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya.

   Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan  melalui media massa oleh para seniman kepada para pembaca dan penonton, maka para pembaca dan para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dari pelajaran dari karya tersebut.

  
     Manusia yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan  kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan  suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. 
      Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :

  1. Dari segi fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
  2. Dari segi kejiwaanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).  
  3. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri. 
  4. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social. 
  5. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis). 
  6.  Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat. 
   Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.

 Proses-proses kekalutan mental bepengaruh pada manusia dalam menentukan tujuan atau arah antara lain :
  •    Proses Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
  •   Proses Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.

REFERENSI
  • http://www.infosehat.me/gambar-kartun-cewek-menangis-karena-sedih-dan-kecewa/   ( Diakses pada tanggal  6 maret 2016)
     
  • Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. 1996.  Ilmu Budaya Dasar. Rev ed. Cet 5. Jakarta: Gunadarma.

  •  http://tafsirq.com/13-ar-rad/ayat-11  (Diakses pada tanggal 5 maret 2016)

Komentar